Konsultasi Online

zwani.com myspace graphic comments

Selasa, 14 Juli 2009

Mendeteksi GAY dari Jari Tangannya

Konon, gay atau tidaknya seorang pria bisa diintip dari bentuk jari tangannya. Cuma mitos? Ternyata tidak, ada riset ilmiahnya.

Bila bicara soal mendeteksi pria gay, kebanyakan orang akan langsung menilai dari fisik. Kalau gayanya kemayu, gerakannya gemulai, atau pakaiannya necis dan wangi, barangkali kita akan langsung bergumam dalam hati, "Hmm... pasti dia gay."

Ada juga mitos yang mengatakan, gay tidaknya seorang laki-laki bisa dilihat dari jari-jemari tangannya. Ternyata, mitos ini ada benarnya. Hal ini disebut dengan digit ratio theory. Beberapa penelitian telah membuktikan kebenarannya.

Coba perhatikan jari tangan Anda. Bila jari manis tangan kanan Anda lebih panjang dari jari telunjuk, itu berarti Anda punya banyak hormon testoteron dan cenderung lebih hiperaktif, agresif, dan tidak suka sesuatu yang lamban.

Sebaliknya, jika jari telunjuk lebih panjang dari jari manis, berarti hormon estrogen Anda lebih banyak sehingga sifat Anda pun cenderung sensitif dan emosional. Lantas, apakah orang yang jari telunjuknya lebih panjang berarti homoseksual? Ternyata tidak juga.

Justru orang yang panjang jari telunjuk dan jari manisnya sama panjang kebanyakan adalah homoseksual (baik pria atau wanita). Sebuah studi yang dilakukan oleh Wndy M Brown dan timnya yang dimuat dalam Archieves of Sexual Behavior ikut menguatkan hal tersebut.

Dalam studinya, Brown menemukan bahwa ada hubungan tak langsung antara rasio panjang jari manis dan jari telunjuk dengan perilaku lesbian pada wanita. Mereka yang jari manisnya lebih panjang punya orientasi seksual sesama jenis.

sumber : kompas.com

Manga atau Komik GAY

Manga atau Komik bergambar di Jepang, memang sudah jadi budaya mereka. Bahkan sampai juga ke Indonesia. Lihat saja di Pusat Buku terbesar di Indonesia seperti Gramedia, Gunung Agung dan yang lainnya, pasar kita begitu banyak dibanjiri komik dari Jepang.

Eh, ternyata ada juga loh komik Jepang atau Manga yang memang khusus dibuat untuk MSM, namanya Yaoi. Atau diluar Jepang, Manga ini lebih dikenal dengan BL (Boys Love). Yaoi sendiri artinya tidak ada klimaks, tidak ada poin, tidak ada permasalahan, atau manga dan anime mana pun yang bertema homoseksualitas. Dikenal istilah Semeru (menyerang) dan Ukeru (menerima) atau istilah kita Top atau Bottomnya.

Di Indonesia sendiri Yaoi juga sudah masuk dengan jenis yang lebih sopan, dan telah lulus sensor. Manga yaoi yang masih mending itu disebut shounen ai. Genre shounen ai ini percintaan tentang dua pria yang tidak mengandung unsur sampai sexuality hanya sampai adegan pelukan dan ciuman saja. Beda dengan yaoiyang hampir sama dengan hentai.

Di Internet sendiri, gambar-gambar dan video anime nya sendiri banyak dan bisa di donwload. Meski UU Pornografi di negara kita ini sudah disyahkan, apa bisa membendung karya seni seperti Yaoi, terutama di dunia maya ?



sumber : http://www.abiasa.org/index.php?option=com_content&task=view&id=264&Itemid=36

Kamis, 12 Maret 2009

Bersahabat dengan Mantan BF

Setelah melewati masa yang tersulit dalam perjalanan kisah asmaramu BF-an dengan cowokmu, ini adalah saatnya kamu untuk menentukan sikap apakah si dia, mantan cowokmu yang kini telah berganti status sebagai mantan kekasih (mantan BF)
akan menjadi sahabat baik atau dengan mudahnya kamu akan melupakan semua kenangan manis kalian dan dirinya dalam hidupmu.

Agar hal ini tidak menimbulkan permasalah kedepannya, maka kamu pun harus terlebih dahulu memikirkan matang-matang dan memastikan apakah hubungan kalian berdua dapat berlanjut dengan sebuah persahabatan atau tidak. Apabila kamu memutuskan untuk melanjutkan persahabatan kalian, mulailah dengan mengganggapnya sebagai sahabat sejati. Seperti yang dikutip dalam Askmen, untuk membina persahabatan dengan mantan kekasih bukan hal yang sulit, cukup yakinkan hatimu kamu bisa menjadikannya sebagai salah satu sahabat terbaikmu dengan langkah berikut:

Kamu sudah tidak punya perasaan dan tidak berharap lagi pada dirinya

Sebelum membina persahabatan dengan dirinya kamu pun harus membuang jauh-jauh perasaan dan harapan yang dulu pernah ada di hatimu tentang dirinya. Tekankan dalam hatimu dia sekarang kini telah menjadi salah satu di antara sahabat terbaik yang kamu miliki dan bukan kekasihmu lagi.

Hubungan kalian sudah dekat layaknya kakak-adik

Rasanya amat disayangkan apabila tali silaturahmi kalian berdua harus putus dengan berakhirnya kisah asmara kalian berdua. Kini setelah hubungan kalian berdua telah usai, tidak perlu canggung tetapi mulailah membuka pembicaraan dengan membahas topik ringan agar kalian berdua semakin rileks dengan hubungan yang sekarang ini.

Tidak cemburu saat dia membicarakan kekasih baru

Sikap tidak cemburu pada saat si dia membicarakan kekasih barunya merupakan salah satu bukti bawa kamu sudah tidak mencintai dan mengharapkannya lagi dan ini merupakan alasan yang kuat untuk membina hubungan persahabatan dengan dirinya. Agar hubungan persahabatan kalian lepas dari masalah, batasi kedekatan kalian, hal ini berfungsi untuk menghindari perasaan cinta muncul kembali dan menghindari terjadinya kesalahpahaman dengan pihak lain.

Siap membina hubungan dengan mantan kekasih?

Kantor Ikatan Waria Rejang Lebong atau IKWRL di Curup Eksistensi Mereka secara Perlahan Makin Diakui...


Tanggal : 29 Nov 2006
Sumber : kompas
Prakarsa Rakyat,

Kantor Ikatan Waria Rejang Lebong atau IKWRL di Curup, ibu kota Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, pada Sabtu awal September siang lalu, terlihat hidup. Di ruang tengah kantor yang sekaligus tempat tinggal, tiga waria sibuk merias wajah dan menata pakaian seorang calon pengantin perempuan.

Fefen (40), salah seorang waria, memoles wajah kliennya dengan telaten. Jari-jarinya yang gemulai memadukan beberapa warna perona pipi. Sehari sebelumnya, Fefen dan dua rekannya juga memasang beragam perlengkapan pernikahan mulai dari hiasan pelaminan, kamar pengantin, sampai meja makan prasmanan di rumah mempelai.

Di Rejang Lebong, kaum waria tersohor dalam urusan rias kecantikan dan salon. Bahkan ada di antara mereka rutin menjadi penata rias untuk acara-acara pemerintah.

Ice (45), pemilik Ice Salon di Curup, misalnya, menjadi penata rias tetap untuk Sanggar Tari Pat Petulai binaan Pemkab Rejang Lebong. Setiap digelar acara pemerintah yang menampilkan sanggar tari itu, dia dan Andri, rekannya sesama waria, merias penari serta istri-istri pejabat.

Menurut Ice, yang bernama asli Agustari, awalnya ia mendapat bekal keterampilan dari Dinas Sosial. Berbekal itu, waria berambut panjang ini bekerja di beberapa salon kecantikan di Palembang dan Jakarta. Setelah beberapa tahun, ia kembali ke Curup membuka salon sendiri.

Mendapat pengakuan dan kepercayaan dari masyarakat bukan hal yang mudah. Ice mengaku membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa keberadaan kaum waria tidak selamanya berkonotasi negatif.

Dulu, ia sering takut untuk keluar rumah. Setiap ke pasar, ia sering dicemooh warga yang tidak menyukai kehadiran waria. Secara perlahan cemoohan berubah, ketika keterampilannya dalam perawatan kecantikan dianggap unggul. "Kuncinya, seorang waria harus punya kepintaran. Tanpa kepintaran, waria akan selalu dikucilkan dan dianggap orang aneh," katanya.

Sayangnya, wadah atau organisasi untuk menghimpun dan mengembangkan keterampilan waria jarang ditemukan. Di Bengkulu, IKWRL adalah satu-satunya organisasi yang mewadahi kaum waria.

IKWRL didirikan sejak 14 tahun silam. Sewaktu didirikan, anggotanya 800 waria. Namun saat ini 100 orang, dengan usia 20-60 tahun. Menurut Fefen, ketika itu eksistensi waria dipandang sebelah mata karena sebagian dari mereka sering keluyuran dan "nongkrong" di tempat umum pada malam hari.

"Awalnya, organisasi ini didirikan untuk menghimpun waria yang selama ini berkeliaran," tutur Fefen, yang menjabat Ketua IKWRL selama dua periode.

Melalui kerja sama dengan Dinas Sosial, organisasi ini mendapat bantuan modal untuk mengembangkan usaha, di antaranya berupa 25 set peralatan potong rambut, seperti gunting, alat pencukur, dan kursi.

Dari beberapa kali pelatihan, IKWRL menyadari potensi anggotanya dalam tata rias dan salon. Sistem pengajaran lalu dilakukan berantai. Anggota yang telah memiliki kemampuan lebih, diminta menularkan kemampuannya kepada anggota yang belum mahir.

Tata rias dan salon seakan menjadi urat nadi kegiatan para waria di Rejang Lebong. Tahun 2003, Dinas Sosial kabupaten itu pernah mengajarkan keterampilan lain berupa pembuatan tahu dan menjahit, namun program itu kurang berhasil.

Keseriusan mereka ditunjukkan dengan keseriusan menjalani profesi mereka. Fefen, misalnya, menyisihkan 50 persen dari pendapatannya untuk membeli peralatan tata rias dan pakaian pengantin. Hampir setiap tahun, ia menambah koleksi pakaian yang akan disewakan.

Saat ini, usaha salon dan tata rias di kabupaten itu didominasi kaum waria. Terdapat sedikitnya 15 salon tata rias dan kecantikan yang dimiliki waria. Usaha itu dikembangkan dengan mempekerjakan waria lain, sehingga hampir seluruh waria di Rejang Lebong memiliki pekerjaan.

Eksistensi mereka perlahan memang semakin diakui. (lkt)

Optional Side Ad Optional Side AdOptional Side AdOptional Side Ad